Selamat Datang Di ™Tangerang Community™ . Berikan Pesan/Kritik Ke Kotak Contact Yang Sudah DiSediakan.By Denny Septian
iklan banner iklan banner iklan banner iklan banner

Rabu, 25 September 2013

Amien Rais Bisa Bicara Apa Saja, Rakyat yang Menentukan

™Tangerang Community™ - Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung menganggap pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais tentang Joko Widodo alias Jokowi, sebagai hal yang sah-sah saja dilontarkan. Namun, ia menekankan, rakyat memiliki persepsi sendiri terhadap figur-figur pemimpin yang diketahuinya.

"Sekarang ini yang namanya elit bisa ngomong apa saja, dan itu sah-sah saja. Sekarang ini, rakyat memiliki pandangan persepsi, rasa, kecintaan, kegemaran, yang tersendiri. Apalagi ini pemilunya bukan lagi dilakukan oleh para elit melalui sidang MPR, tetapi rakyat yang menentukan," kata Pramono, Kamis (26/9/2013), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ia mengungkapkan, pendapat yang dikeluarkan oleh para elit politik terhadap tokoh politik lainnya tidak akan memengaruhi persepsi yang ada di benak masyarakat. Justru, kata Pramono, ketika masyarakat merasa pandangan mereka dipengaruhi, rasa cinta terhadap tokoh politik tersebut akan bertambah.

"Suara-suara yang dikeluarkan oleh elit itu tidak akan mengurangi kecintaan rakyat kepada calon. Tetapi, justru menambah kecintaannya karena merasa pandangan mereka seakan-akan mau dipengaruhi. Jadi, penilaian rakyat lah untuk memilih, siapa nanti yang dipilih rakyat pada pemilu 2014," kata Pramono.

Kritik Amien Rais

Sebelumnya, saat mengisi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2013), Amien menyamakan Jokowi dengan Estrada.

"Joseph Estrada setiap malam kerjanya hanya mabuk, dan dia dipilih hanya berdasarkan popularitasnya," ujar Amien.

Ia berharap, Indonesia tidak memilih Jokowi sebagai presiden pada Pemilihan Presiden 2014 hanya karena popularitasnya. "Jokowi memang tidak separah Joseph Estrada, tapi jangan memilih dia karena popularitasnya saja," kata Amien.

Amien mengungkapkan, saat dipimpin Jokowi, Solo merupakan salah satu kota termiskin di Jawa Tengah. Jokowi pernah menjadi Wali Kota Solo selama hampir dua periode, sebelum memutuskan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Daerahnya masih banyak yang kumuh, hanya Slamet Riyadi saja yang bagus. Tapi Jokowi malah dinobatkan sebagai wali kota nomor tiga terbaik di muka bumi, mungkin hanya karena popularitas," ujarnya.

Pernyataan "pedas" Amien Rais soal Jokowi bukan kali ini saja. Sebelumnya, ia mempertanyakan nasionalisme Jokowi.

Tidak ada komentar:

Jam Dunia

iklan banner iklan banner iklan banner iklan banner