™Tangerang Community™ - Politisi senior PDI Perjuangan
Pramono Anung menganggap pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai
Amanat Nasional Amien Rais tentang Joko Widodo alias Jokowi, sebagai hal
yang sah-sah saja dilontarkan. Namun, ia menekankan, rakyat memiliki
persepsi sendiri terhadap figur-figur pemimpin yang diketahuinya.
"Sekarang ini yang namanya elit bisa ngomong
apa saja, dan itu sah-sah saja. Sekarang ini, rakyat memiliki pandangan
persepsi, rasa, kecintaan, kegemaran, yang tersendiri. Apalagi ini
pemilunya bukan lagi dilakukan oleh para elit melalui sidang MPR, tetapi
rakyat yang menentukan," kata Pramono, Kamis (26/9/2013), di Kompleks
Parlemen, Senayan, Jakarta.
Ia mengungkapkan, pendapat yang
dikeluarkan oleh para elit politik terhadap tokoh politik lainnya tidak
akan memengaruhi persepsi yang ada di benak masyarakat. Justru, kata
Pramono, ketika masyarakat merasa pandangan mereka dipengaruhi, rasa
cinta terhadap tokoh politik tersebut akan bertambah.
"Suara-suara
yang dikeluarkan oleh elit itu tidak akan mengurangi kecintaan rakyat
kepada calon. Tetapi, justru menambah kecintaannya karena merasa
pandangan mereka seakan-akan mau dipengaruhi. Jadi, penilaian rakyat lah
untuk memilih, siapa nanti yang dipilih rakyat pada pemilu 2014," kata
Pramono.
Kritik Amien Rais
Sebelumnya, saat mengisi
kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro,
Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2013), Amien menyamakan Jokowi
dengan Estrada.
"Joseph Estrada setiap malam kerjanya hanya mabuk, dan dia dipilih hanya berdasarkan popularitasnya," ujar Amien.
Ia
berharap, Indonesia tidak memilih Jokowi sebagai presiden pada
Pemilihan Presiden 2014 hanya karena popularitasnya. "Jokowi memang
tidak separah Joseph Estrada, tapi jangan memilih dia karena
popularitasnya saja," kata Amien.
Amien mengungkapkan, saat
dipimpin Jokowi, Solo merupakan salah satu kota termiskin di Jawa
Tengah. Jokowi pernah menjadi Wali Kota Solo selama hampir dua periode,
sebelum memutuskan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.
"Daerahnya
masih banyak yang kumuh, hanya Slamet Riyadi saja yang bagus. Tapi
Jokowi malah dinobatkan sebagai wali kota nomor tiga terbaik di muka
bumi, mungkin hanya karena popularitas," ujarnya.
Pernyataan "pedas" Amien Rais soal Jokowi bukan kali ini saja. Sebelumnya, ia mempertanyakan nasionalisme Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar